Kelebihan E-Learning
Pembelajaran
dengan menggunakan e-learning mempunyai berbagai kelebihan dibandingkan dengan
pembelajaran secara konvensional. Dengan munculnya e-learning, memberikan
perspektif yang lebih ideal dalam proses pembelajaran dan kemudahan di kelas.
Dengan
menggunakan bantuan e-learning, dalam internet sudah banyak tersedia aplikasi
animasi interaktif yang menyediakan kemudahan bahan bantu mengajar dan belajar.
Guru mampu mengunakan versi online ke web yang dituju terus
memuatturunkan bahan maklumat dan program yang diinginkan.
Alat-alat
praktikum yang dirasa mahal untuk dibeli ternyata bisa diganti dengan animasi
komputer yang canggih dan sederhana. Program yang sering digunakan antara lain:
Macromedia Flash, Java Applet, dan lain sebagainya. Selain men-download dari
internet, kita juga dapat menggunakan CD pembelajaran yang sudah banyak
beredar.
Kelebihan
yang paling menonjol dari pembelajaran menggunakan komputer dalam hal ini
e-learning adalah kemampuan siswa untuk dapat belajar mandiri. Karena sifat
komputer yang lebih personal/individu, dapat membantu siswa untuk belajar
mandiri dengan atau tanpa bimbingan langsung dari gurunya.
Guru
dalam hal ini pembelajaran dengan e-learning, dapat melaksanakan pembelajaran
tanpa tatap muka secara langsung. Dengan kata lain, dengan atau tanpa gurupun
pembelajaran secara mandiri tetap bisa berlangsung. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh beberapa ahli di bawah ini.
Darsono
(2001) menyatakan bahwa prinsip memahami sendiri (belajar mandiri) sangat
penting dalam belajar dan erat kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang
belajar dengan melakukan sendiri (tidak minta tolong orang lain) akan memberikan
hasil belajar yang lebih cepat dalam pemahaman yang lebih mendalam.
Prinsip
ini telah dibuktikan oleh John Dewey dengan “lerning by doing” nya. Lebih
lanjut prinsip memahami sendiri ini diartikan bahwa hendaknya siswa tidak hanya
tahu secara teoritis, tetapi juga secara praktis. Pembelajaran dengan
menggunakan e-learning dapat menumbuhkan sikap belajar mandiri.
Arsyad
(2002) menyatakan bahwa media pembelajaran dengan komputer dapat menampilkan
dengan baik berbagai simulasi, visualisasi, konsep-konsep, dan multimedia yang
dapat diakses user (siswa) sesuai dengan yang diinginkan sehingga visualisasi
yang bersifat abstrak dapat ditampilkan secara konkrit dan dipahami secara
mendalam.
Maka
dengan menggunakan e-learning, siswa mendapatkan kemudahan dalam mengatasi
pembelajaran fisika yang banyak menampilkan visualisasi yang bersifat abstrak.
Media pembelajaran ini dapat menampilkan konsep yang bersifat abstrak ke dalam
konsep yang bersifat konkrit sehingga pemahaman siswa lebih mendalam.
Dalam
Jurnal Physics Education, Clinch dan Richards (2002) menyatakan bahwa dalam
penggunaan e-learning dengan program java applet yang didownload dari internet
sangat baik dalam pembelajaran fisika untuk percobaan/praktikum. Penilitiannya
membuktikan bahwa pembelajaran dengan e-learning program java applet dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam memvisualisasikan gambar yang bersifat
abstrak menjadi konkrit dan tidak hanya dibayangkan saja.
Tampilan
program dalam e-learning juga dapat digunakan untuk memancing siswa berdiskusi
tentang materi atau konsep yang ditampilkan pada layar monitor.
KELEMAHAN
E- LEARNING
Salam perkongsian ilmu. Izinkan saya kupaskan sedikit tatapan di suatu sudut yang memaparkan beberapa kelemahan E-Learning
Ada
beberapa kelemahan dalam e-learning yang sering menjadi pembicaraan, antara
lain kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta.
Ada jua yang memberikan ide untuk mengaktifkan diskusi kelompok secara online
dan membatasi soal-soal ketulusan sesuatu ujian.
Tenaga
pengajar (guru) juga wajar memberikan interaksi yang responsif dan ada
tindakan susulan untuk mengenal siswa lebih efektif dan dapat melihat dan
memurnikan minatnya, memberikan ujian berupa analisa atas suatu tugasan yang
pelbagai, serta memintanya untuk menjelaskan tahap rasional yang menjadi
analisa tersebut.
Emil
Marais dan Basie von Solms dari Afrika Selatan menambahkan perlunya penyediaan alat bantu untuk
membatasi akses ilegal ke dalam proses pembelajaran. Ini dapat dilaksanakan
dengan menggunakan password ataupun akses dari nomor IP (Internet Protocol)
tertentu untuk mengurangi kecurangan dalam mempraktiskan kemudahan e-learning.
Kelemahan yang paling mendasar dari e-learning adalah kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta. Sesuai data dari Microsoft Corporation, pada tahun 2006 Indonesia menduduki peringkat ke dua terbesar dalam pembajakan di dunia maya (internet) pada khususnya dan penggunaan software di PC (Personal Computer) pada umumnya.
Hal
tersebut membuktikan bahawa internet dalam hal ini e-learning masih banyak
sekali kekurangannya. Pembelajaran dengan menggunakan e-learning juga harus
melengkapkan jaringan internet untuk pembelajaran jarak jauh. Padahal tidak
semua pusat pengajian memiliki jaringan internet yang lengkap dan berkesan.
Program-program
dalam e-learning juga menuntut komputer peribadi (PC) memiliki spesifikasi
yang cukup canggih agar program mampu beroperasi dengan baik. . Walaupun
demikian, e-learning adalah lembaran baru dan suatu inovasi dalam proses
pembelajaran sudah memberikan hala tuju baru dalam cara belajar jarak jauh yang
berdikari.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan